Pengertian besaran dalam fisika yakni sesuatu yang mempunyai nilai, sanggup dihitung dan diukur. Dinyatakan memakai angka dan mempunyai satuan. Berdasarkan satuannya, besaran dibedakan menjadi 2 kelompok. Yang pertama yakni besaran pokok (Base Quantities), yang akan jadi pembahasan utama kita kali ini. Dan kedua, yaitu besaran turunan (Derived Quantities).
Antara besaran pokok dan turunan ini tentu mempunyai perbedaan, namun masih saling berkaitan.
Seperti judulnya, di artikel kali ini kita akan lebih fokus dalam pembahasan mengenai besaran pokok.
Apa itu besaran pokok? Apa bedanya dengan besaran turunan? Lengkap disajikan juga di sini wacana klarifikasi pola besaran pokok, dimensi, alat ukur dan satuannya menurut Sistem Internasional. InsyaAllah akan dibahas secara ringkas namun mendalam sehingga teman bisa memahaminya.
Pengertian Besaran Pokok dan Perbedaannya dengan Besaran Turunan
Besaran pokok yakni jenis besaran dengan satuan yang telah didefinisikan (ditetapkan) lebih dahulu. Maksudnya, secara default (mendasar), besaran jenis ini memang sudah mempunyai satuan baku. Yang mana telah ditetapkan secara Internasional melalui SI (SIstem Internasional). Dan kemudian jadi anutan (dasar) dalam penentuan satuan besaran fisika lainnya.
Adapun perbedaannya dengan besaran turunan tentu cukup bisa dikenali dengan mudah. Yang mana besaran turunan itu sendiri merupakan besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Jadi dalam hal ini tampak terperinci perbedaan besaran pokok dan besaran turunan. Namun masih saling berkaitan satu sama lain. Kita tidak bisa menuntaskan suatu massalah besaran turunan jikalau tidak tahu detail mengenai satuan dari besaran-besaran pokok yang ada.
Contoh Besaran Pokok dan Satuannya + Alat Ukur
Dalam ilmu fisika, telah disepakati secara universal gotong royong yang termasuk dalam kelompok besaran pokok itu setidaknya ada 7 besaran. Adapun ketujuh jenis besaran pokok tersebut yakni sebagai berikut:
Di bawah ini yakni pola 7 besaran pokok lengkap dengan penjelasannya. Meliputi lambang, nama satuan besaran pokok, dimensi dan bermacam-macam alat ukur yang bisa dipakai untuk mengetahui nilai besarannya.
Agar lebih mudah, berikut yakni tabel lengkap pola besaran pokok dan satuannya.
Mari kita bahas dan jabarkan satu persatu masing-masing besaran pokok yang berjumlah 7 (tujuh) di atas.
1. Besaran Panjang (l)
Besaran yang pertama dan paling sering dipakai di kelompok besaran pokok yakni Panjang. Dalam ilmu fisika, panjang bisa diartikan sebagai jarak dari satu titik ke titik lain dalam satu ruangan. Memiliki lambang besaran, yaitu (l) –> (length)
Banyak sekali pola penerapan besaran panjang ini dalam bermacam-macam pola perkara baik itu dalam keseharian maupun dalam pola soal. Seperti jarak, lebar, tinggi, keliling, jari-jari lingkaran, diameter, kedalaman dan lain sebagainya. Makara jangan terkecoh, walaupun penerapan istilahnya berbeda, tapi masih masuk dalam satu kelompok besaran pokok yang sama, yaitu besaran panjang.
Menurut Sistem Internasionan (SI), besaran panjang mempunyai satuan meter (m).Dalam SI, 1 meter diartikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa udara dalam waktu 1/299.792.458 detik.
Alat Ukur Besaran Panjang
Dalam penerapannya, besaran panjang sanggup diukur dengan gampang memakai bermacam-macam alat yang memang sudah dijadikan standar perhitungan panjang. Yang paling sering kita temui tentunya yaitu Mistar (penggaris).
Namun selain penggaris, juga ada beberapa alat ukur lain yang bisa digunakan. Masing-masing alat ukur panjang bisa jadi mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda-beda, misal 1 mm (millimeter) atau bahkan di bawahnya. Tinggal diadaptasi dengan ukuran barang yang ingin diukur nilai panjangnya.
Berikut yakni beberapa pola alat ukur besaran panjang yang biasa digunakan.
- Mistar (Penggaris) dengan tingkat ketilitian yakni sebesar / sepanjang 1 mm (satu millimeter). Alat ukur ini cocok dipakai untuk mengukur benda yang tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek. Dan cukup bisa diandalkan untuk menghasilkan nilai panjang yang akurat, sampai satuan millimeter.
- Stik meter atau meteran (Measuring tape) alat ini mempunyai tingkat ketilitian sampai 1 mm juga layaknya penggaris / mistar.
- Jangka sorong (Vernier Calipers). Ini alat yang biasa dan cocok dipakai untuk mengukur benda dengan ukuran tidak mengecewakan kecil. Karena ketelitiannya yang mencapati nilai 0,1 mm (nol koma satu millimeter).
- Mikrometer Skrup – Sama menyerupai jangka sorong, alat ini juga mempunyai tingkat ketelitian sebesar 0,1 mm.
2. Masa (M)
Dalam fisika, massa ini berarti banyaknya jumlah kandungan bahan / zat di dalam suatu benda. Besar kecil nilai massa suatu benda ditentukan oleh kandungan zat bahan di dalamnya. Dalam Satuan Sistem internasional, masa dilambangkan dengan (M) dan mempunyai satuan Kg (Kilogram).
Seringkali kita memakai istilah ‘Berat’. Contohnya yang paling umum yakni berat badan, misal berat tubuh Ani yakni 45 Kg.
Dalam kehidupan keseharian, sah-sah saja memakai istilah ‘berat’ untuk merujuk pada satu nilai dengan satuan Kg (kilogram). Namun secara ilmu fisika, penggunaan istilah ‘berat’ tersebut menjadi salah / tidak tepat. 45 Kilogram sebenarnya merupakan massa tubuh Ani.
Namun mungkin sebab lumrahnya sudah disebut ‘berat’, maka penggunaan istilah ‘massa’ tubuh juga terdengar sangat gila dan tidak cocok. Ya itulah salah satu perkara besaran dan kaitannya dengan literasi bahasa Indonesia :).
Adapun pengertian berat dalam ilmu fisika dan ‘berat’ dalam kehidupan sehari-hari itu sedikit berbeda. Dalam kajian ilmu fisika, berat merupakan gaya suatu benda yang mempunyai massa sebab adanya gaya tarik bumi (gravitasi).
Sehingga berat benda dari daerah satu dan daerah lain bisa saja berbeda. Bergantung pada besarnya gaya tarik di daerah tersebut. Adapun ‘berat’ ini dalam ilmu besaran, merupakan satu dari kelompok besaran turunan.
Besaran Massa mempunyai satuan kilogram (kg). Yang mana 1 kg itu dalam SI diartikan sebagai massa dari satu tabung silinder yang terbuat dari adonan platina-iridium yang berjulukan Kilogram Standar. Silinder tersebut diamankan (disimpan) di Lembaga Berat dan Ukuran Internasiona di kota Paris, Prancis.
Alat ukur besaran Massa
Untuk mengukur massa suatu benda, kita bisa memakai alat ukur yaitu neraca. Di zaman kini ini, jenis neraca juga sudah beragam, yaitu ada neraca duduk, neraca lengan, sampai neraca elektronik yang modern. Berikut pola gambar beberapa jenis neraca pengukur massa.
3. Besaran Waktu (t) dan alat ukurnya
Yang termasuk ke dalam kelompok besaran pokok berikutnya yakni waktu. Waktu bisa didefinisikan sebagai ketika mula (awal) dan final dari sebuah tragedi / kejadian. Besaran waktu mempunyai lambang (t) = time. Dan mempunyai satuan detik atau biasa disebut juga ‘sekon’ (s).
Satu sekon tersebut setara dengan selang waktu yang diharapkan oleh sebuah atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Untuk formasi angka pembentuk satuan sekon tersebut nampaknya tidak perlu teman terlalu pikirkan :). Karena bisa berakibat kebingungan.. hehe.
Dalam prakteknya kini ini, kita bisa memakai alat ukur waktu untuk mengetahui nilai waktu yang telah ditempuh.
Adapun alat ukur yang bisa kita pakai untuk memilih nilai suatu besaran waktu yakni StopWatch dan jam tangan. Atau kita bisa memakai kemudahan / fitur stopwatch yang tersemat di Smartphone. Tentu menjadi lebih gampang kini ini untuk urusan ukur-mengukur besaran waktu.
4. Besaran Suhu (T)
Berikutnya yakni besaran Suhu atau kerap juga disebut dengan istilah temperature. Definsi dari Suhu yakni tingkat panas dan dinginnya sebuah benda. Satuan Internasionalnya yakni derajat Kelvin (K). Memiliki lambang besaran, yaitu (T) yang merujuk pada kata Temperature
Namun di Indonesia sendiri kita lebih sering memakai satuan derajat Celsius sebab dirasa lebih gampang dalam pengaplikasiannya. Terus di Amerika dan Inggris juga seringnya memakai satuan derajat Fahrenheit (F).
Sebagai insan normal, kita mempunyai indera untuk mencicipi tingkat panas dinginnya benda. Yakni memakai indera peraba (kulit). Namun tentu kulit kita tidak mempunyai kemampuan untuk memilih angka, seberapa besar suhu pastinya. Hanya bisa mencicipi dan mengira-ngira saja.
Untuk itu, kita memerlukan alat ukur yang bisa menghitung secara sempurna nilai suhu tersebut. Adapun alat ukur suhu yang bisa dipakai yakni Termometer.
5. Kuat arus listrik (I)
Besaran pokok yang kelima yakni berpengaruh arus listrik. Dalam SI, Kuat Arus Listrik diartikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir di sebuah kawat penghantar per tiap satuan waktu. Satuan Sistem Internasional Kuat Arus Listrik yakni Ampere (A). Dengan lambang besarannya yaitu (I)
Adapun alat ukur yang bisa dipakai untuk menenetukan nilai berpengaruh arus listrik yakni Ampere meter.
Berikut yakni pola gambar alat AmperMeter
6. Jumlah Zat (n)
Jenis besaran pokok yang terakhir yakni Jumlah Zat (N). Pengertian jumlah zat dalam ilmu fisika berarti ukuran jumlah cuplikan zat dasar (elementer) yang di dalamnya bisa berupa elektron, ion, atom, dan molekul tertentu.
Satuan Internasional untuk Jumlah Zat yakni (Mol) untuk menyatakan jumlah molekul. Dicetuskan pertama kali oleh spesialis kimia dari Jerman berjulukan Wilheml Ostwald 1893.
Besaran Jumlah Zat ini merupakan satu-satunya besaran pokok yang tidak bisa diukur memakai alat ukur. Melainkan sanggup diukur dengan mencari nilai mol dari zat tersebut.
7. Intensitas Cahaya (In) dan alat ukurnya
Dikutip dari Wikipedia, Intensitas Cahaya merupakan besaran yang berfungsi untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Secara Sistem Internasional, satuan Intensitas cahaya yakni Candela (Cd).
Alat ukur untuk memilih nilai intensitas cahaya yakni Light Meter.
Tentang Satuan dan Lambang Besaran Pokok
Di atas kita telah membahas wacana 7 jenis besaran pokok lengkap dengan klarifikasi dan alat ukurnya. Di dalamnya juga sekilas disebutkan wacana satuan internasional dari masing-masing besaran. Nah kali ini kita akan sedikit mengorek wacana satuan dan lambang (simbol) dari besaran pokok itu sendiri.
1. Satuan Besaran Pokok
Satuan dalam besaran merupakan unit yang dipakai dalam penentuan kebenaran sebuah pengukuran. Atau bisa juga disebtu sebagai standar yang jadi pembanding alat ukur.
Dalam penerapannya kita akan mengenal banyak satuan pengukuran. Dan secara garis besar, kesemuanya itu bisa dikelompokkan ke dalam 2 bagian. Yaitu satuan baku dan satuan tidak baku.
Untuk satuan tidak baku sendiri aneka macam misalnya kita temui di kehidupan sehari-hari. Beberapa satuan tidak baku yang ada yakni seperti:
- jengkal, depa (untuk mengukur panjang)
- tumbak (untuk mengukur luas tanah)
- dan lain sebagainya.
Adapun satuan baku yakni satuan yang memang telah distandarkan oleh sebuah forum yang mengurusnya. Satuan-satuan tersebut telah ditetapkan dan dijadikan standar secara universal (internasional). Sehingga dikenal dengan nama satuan Sistem Internasional (SI). Yang mana satuan tersebut merupakan buah hasil dari konfrensi CGPM (General Conferences on Weights and Measures). Dan mulai dipublikasikan pada tahun 1960.
2. Lambang Besaran Pokok
Lambang atau simbol dalam besaran pokok dipakai untuk memudahkan kita dalam proses perhitungan besaran. Dengan adanya lambang besaran tentunya kita jadi lebih gampang ketika penerapannya. Yaitu gampang dalam menuliskan rumus dari besaran yang dimaksud dengan lebih singkat.
Sebagai suplemen berikut ini yakni tabel besaran pokok dengan detail keterangan lambang dan juga satuaannya.
Dimensi Besaran Pokok
Di pembahasan terakhir ini, kita juga akan membahas wacana Dimensi besaran pokok. Istilah dimensi dalam besaran berarti simbol yang menggambarkan suatu besaran turunan dalam besaran pokok sebagai penyusunnya. Makara dalam hal ini besaran pokok mempunyai dimensi pokok (paling dasar). Dimensi dituliskan dengan memakai dua kurung siku ( [ ) dan ( ] ).
Berikut yakni tabel dimensi besaran pokok lengkap.
No. | Besaran Pokok | Dimensi |
1 | Panjang (l) | [L] |
2 | Massa (m) | [M] |
3 | Waktu (t) | [T] |
4 | Temperatur (T) | [Ө] |
5 | Kuat Arus (I) | [I] |
6 | Intensitas (In) | [J] |
7 | Jumlah Zat (n) | [N] |
Nah itulah pembahasan wacana pola besaran pokok dan satuannya dalam Sistem Internasional. Secara lengkap telah dibahas beserta lambang dan juga alat ukur dari masing-masing besaran. Semoga bermanfaat bagi teman sekalian.
Mohon maaf jikalau ada salah-salah dala penyampaian artikel ini. Jika menemukan kesalahan dalam penulisan maupun isi, bisa kasih tahu melalui komentar di bawah. Sekian dan terima kasih.